Alasan Money Changer Tolak Si Kumal
Hanya di Indonesia: lembar kumal US$ ditolak money changer.

Jakarta, CNN Indonesia — Setelah bepergian, sisa-sisa uang dalam mata uang asing biasanya akan ditukarkan lagi ke rupiah. Nilainya lumayan untuk memperpanjang “nyawa” setelah liburan. Apalagi kalau sisa uangnya dalam bentuk dollar Amerika (US$).

Namun hati-hatilah saat ingin menukarkan US$ Anda di tempat penukaran uang atau money changer. Khusus di Indonesia, ada berbagai syarat khusus penukaran mata uang negeri Paman Sam. Lembar US$ harus dalam keadaan mulus, tidak cacat, tidak kotor, tidak lecek, tidak boleh terlipat, apalagi robek.

Percaya atau tidak, ternyata aturan penukaran uang yang masih mulus ini hanya terdapat di Indonesia saja. Tak ada aturan khusus dari Bank Indonesia (Peraturan Bank Indonesia) tentang kondisi fisik dollar yang bisa ditukarkan. Dengan kata lain, aturan-aturan tentang hal ini merupakan kesepakatan dan peraturan dari money changer dan bank masing-masing.

Meski begitu, tidak berarti kalau uang Anda langsung ditolak mentah-mentah kalau ada sedikit cacat. Lalu apa alasan lembar US$ tak boleh cacat? Dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa alasan mengapa mata uang Amerika ini tak boleh cacat, terutama jika ditukarkan di money changer di Indonesia.

Nilai Tukar Menurun

Ketika lembar US$ Anda dalam keadaan yang “tak sempurna,” maka nilai tukarnya secara otomatis akan turun. Artinya, jika kurs dollar saat ini adalah Rp 12.000, mana nilai mata uang yang rusak ini akan dihargai kurang dari Rp 12.000 per US$ 1.

US$ Nilai Mata Uang Internasional

Mata uang Amerika ini dinilai sebagai mata uang internasional. Artinya, uang ini diterima di berbagai negara dan mudah ditukarkan di mana saja dengan mudah. Tak heran, saat berkunjung ke berbagai negara, money changer di berbagai negara mau menukarkan uangnya dengan dolar Amerika dibanding rupiah. Hal ini pula yang membuat money changer di Indonesia secara tak langsung beranggapan bahwa menjual dolar akan lebih menguntungkan.